bosswin168 slot gacor 2023
situs slot online
slot online
situs judi online
boswin168 slot online
agen slot bosswin168
bosswin168
slot bosswin168
mabar69
mabar69 slot online
mabar69 slot online
bosswin168
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
https://wowcamera.info/
mabar69
mahjong69
mahjong69
mahjong69
mabar69
master38
master38
master38
cocol88
bosswin168
mabar69
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Logikkah PAS roboh kuil sedangkan patung Buddha terbesar terletak di Kelantan?

Logikkah PAS roboh kuil sedangkan patung Buddha terbesar terletak di Kelantan?

Slogan pemilu nasional (PRN) telah dikumandangkan dan Komisi Pemilihan Umum (SPR) telah menetapkan tanggal pemungutan suara pada 12 Agustus.

Setiap partai politik bersiap untuk merebut suara di enam negara.

Beberapa mencoba menonjolkan pencapaian sebelumnya, dan beberapa mencoba mempermainkan sentimen.

Baru-baru ini, manajer DAP, Lim Guan Eng, memperingatkan tentang undian di Penang bahwa para pendiri negara itu dapat digulingkan jika Perikatan Nasional (PN) merebut kekuasaan nanti.

Berdebat dalam ceramah politik, Lim tanpa malu-malu mengeksploitasi sentimen “3R” yaitu rakyat, agama dan raja.

Dia menambahkan bahwa “gelombang hijau” kini telah melanda negara itu dan Lim menyerukan kepada masyarakat Penang untuk menjadi benteng pertahanan untuk mempertahankan hak dan keyakinan mereka, terutama mereka yang bukan Muslim.

Bukankah ini upaya nyata untuk memainkan sentimen “3R” yang dikritik oleh para pemimpin DAP sebelumnya? Atau apakah para pemimpin partai berpegang pada prinsip “Lakukan apa yang saya katakan, bukan seperti yang saya lakukan” atau mereka tidak mampu melakukan hal yang sama?

Apakah pemimpin seperti Lim menganggap prinsip ini hanya berlaku untuk partai-partai seperti PAS dan Bersatu, sedangkan DAP dan sekutunya tidak perlu akur? Bukankah ini “standar ganda”?

Mungkin pimpinan DAP sudah lupa bahwa patung Buddha berbaring terbesar di Malaysia terletak di Tumpat, Kelantan, negara di bawah kepemimpinan PAS sejak tahun 1990.

Jika candi Wat Phothivihan masih berdiri kokoh hingga saat ini, apakah logika PAS akan merobohkan tempat ibadah non muslim di negara lain?

Selain Kelantan, PAS sekarang atau sudah ada di Putrajaya dan negara-negara seperti Kedah, Selangor, Terengganu dan Perak.

Apakah PAS pernah seenaknya membongkar rumah ibadah?

Jika tidak, jelas Lim hanya sengaja mendiskreditkan pimpinan PN di mata pemilih non-Melayu jelang PRN ini.

Lim mungkin sudah lupa. Selama era Pakatan Rakyat, DAP biasa mengatur kunjungan non-Melayu ke negara bagian yang dipimpin PAS seperti Kelantan dan Kedah.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk “membuka mata” masyarakat Tionghoa terhadap toleransi dan keterbukaan para tokoh PAS.

Namun kini arah dan nada DAP telah berubah 180 derajat.

PAS, mengikuti narasi terbaru DAP, bukan lagi partai sederhana melainkan partai ekstrem ala Taliban yang menghancurkan patung Buddha di Bamiyan, Afganistan.

Alur cerita ini lebih menguntungkan DAP dalam mendapatkan dukungan undian non-Muslim pada 12 Agustus.

Namun, menyulut sentimen semacam itu hanya akan menebarkan benih perpecahan dan ketidakpercayaan di negara multiras ini.

Itu hanya mengundang ketakutan bagi pemilih non-Melayu dan menimbulkan kemarahan dan kebencian bagi pemilih Melayu.

Apakah ada perpecahan yang sangat diinginkan Lim? Apakah kemenangan dalam kotak undian akan mengalahkan segalanya termasuk menggadaikan keharmonisan negara?

Lim dan DAP harus berefleksi.

Hentikan api rasisme dan agama.

Ini karena ketika api mulai dan menyebar dengan cepat, itu tidak hanya akan membakar mereka yang terhuyung-huyung di air keruh, tetapi akan menjilat dan menghancurkan negara.

Muhammad Saufi Sulaiman adalah pembaca MalaysiaNow.

* Artikel ini adalah pandangan pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan MalaysiaNow.